Selasa, 14 April 2020

Meringkas Teks Pembatasan Solar Pengaruhi Kesejahteraan Buruh

Kabid Dikdas
Meringkas teks tantangan merupakan kegiatan menyajikan teks tantangan menjadi teks yang lebih singkat. Hasil kegiatan meringkas dinamakan ringkasan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah bentuk ringkas dari teks tantangan masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Intinya tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.

Untuk dapat menghasilkan sebuah ringkasan langkah pertama yang dilakukan adalah membaca teks tersebut secara keseluruhan untuk mengetahui kesan umum teks tersebut. Jika diperlukan bacalah teks tersebut lebih dari satu kali atau berulang-ulang. Jika pada langkah pertama sudah dapat menangkap kesan umum teks tersebut, catatlah semua gagasan yang penting dalam bagian atau alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipakai untuk menyusun sebuah ringkasan. Gunakan kesan umum dan hasil pencatatan untuk membuat ringkasan teks tantangan. Urutan isi disesuaikan dengan struktur teks tantangan, kalimat-kalimat dalam ringkasan yang dibuat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya.
 Meringkas teks tantangan merupakan kegiatan menyajikan teks tantangan menjadi teks yang l Meringkas Teks Pembatasan Solar Pengaruhi Kesejahteraan Buruh
Berikut ini teks tantangan yang akan diringkas.
Jenis KalimatContoh Kalima
Isu (masalah)Pembatasan pembelian solar bersubsidi diyakini tidak hanya mempersulit teknis operasional awak angkutan saat membeli komoditas tersebut. Lambat laun, hal itu juga akan mempengaruhi berbagai komponen harga. Ujung-ujungnya hal itu juga akan merembet ke kesejahteraan buruh.
Argumen
menentang
Pernyataan tersebut disampaikan Koordinator Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Kabupaten Kudus, Slamet Machmudi kepada suaramerdeka.com, Jumat (8/8). Ditambahkannya, persoalan itu diharapkan dapat disikapi secara serius. "Kendala yang dihadapi di sektor pengangkutan akan memberi dampak berantai pada berbagai sendi kehidupan lainnya," katanya.

Dia menambahkan, pembatasan waktu penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar akan mempengaruhi harga barang dan jasa. Mengingat barang kebutuhan masyarakat yang diangkut oleh alat transportasi berbahan bakar solar terutama truck lebih nyaman beroperasi pada malam hari. Termasuk alat transportasi massal seperti bus antar propinsi juga lebih banyak bekerja pada saat pembatasan solar bersubsidi diberlakukan.

Situasi yang sering terjadi bahwa kebijakan terkait harga BBM selalu direspon oleh pasar. BBM dipandang menjadi salah satu penentu harga barang yang ada dipasaran. Pembatasan subsidi solar akan mempengaruhi psikologi pasar untuk segera menentukan harga atau tarif baru bagi kebutuhan barang maupun jasa. "Yang terjadi selama ini seperti itu," ungkapnya.

Pemerintah hendaknya mengantisipasi kondisi pasar yang sensitif terhadap kebijakan pembatasan subsidi BBM. Minimal dengan memperlancar arus barang yang selama ini terhambat oleh kepadatan lalu lintas dan memperbaiki kondisi infrastruktur jalan. Padahal pembatasan waktu penyaluran BBM bersubsidi jenis solar berpotensi menghambat arus barang dan jasa di tanah air.
SimpulanLagi-lagi, kebijakan pemerintah yang mengurangi subsidi BBM jenis solar diyakini akan berdampak pada menurunnya kesejahteraan kaum marginal, seperti buruh. Inflasi akibat kebijakan pembatasan BBM tidak diperhitungan dalam skema penentuan upah 2014. Sementara dalih pengurangan subsidi BBM yang akan dialihkan untuk program yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak mampu merubah kemiskinan yang dialami oleh buruh.
(Anton WH/ CN38/SMNetwork) 

Kalimat Utama
  1. Pembatasan pembelian solar bersubsidi diyakini tidak hanya mempersulit teknis operasional awak angkutan saat membeli komoditas tersebut.
  2. Kendala yang dihadapi di sektor pengangkutan akan memberi dampak berantai pada berbagai sendi kehidupan lainnya
  3. Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar akan mempengaruhi harga barang dan jasa.
  4. Pembatasan subsidi solar akan mempengaruhi psikologi pasar untuk segera menentukan harga atau tarif baru bagi kebutuhan barang maupun jasa. 
  5. Padahal pembatasan waktu penyaluran BBM bersubsidi jenis solar berpotensi menghambat arus barang dan jasa di tanah air.
  6. Lagi-lagi, kebijakan pemerintah yang mengurangi subsidi BBM jenis solar diyakini akan berdampak pada menurunnya kesejahteraan kaum marginal, seperti buruh.

Hasil ringkasan :
Pembatasan pembelian solar bersubsidi mempersulit teknis operasional awak angkutan saat membeli komoditas tersebut. Pembatasan subsidi juga mempengaruhi berbagai komponen harga yang akan merembet ke kesejahteraan buruh.

Koordinator Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Kabupaten Kudus, Slamet Machmudi mengatakan bahwa persoalan itu diharapkan dapat disikapi secara serius. Karena kendala yang dihadapi di sektor pengangkutan akan memberi dampak berantai pada berbagai sendi kehidupan lainnya.

Pembatasan waktu penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar akan mempengaruhi harga barang dan jasa. Karena barang kebutuhan masyarakat diangkut oleh truck yang beroperasi pada malam hari dan bus antar propinsi juga bekerja pada saat pembatasan solar bersubsidi diberlakukan.

Kebijakan terkait harga BBM selalu direspon oleh pasar. Pembatasan subsidi solar akan mempengaruhi psikologi pasar untuk segera menentukan harga atau tarif baru bagi kebutuhan barang maupun jasa.

Pemerintah hendaknya mengantisipasi kondisi pasar yang sensitif terhadap kebijakan pembatasan subsidi BBM. Pembatasan waktu penyaluran BBM bersubsidi jenis solar berpotensi menghambat arus barang dan jasa di tanah air.

Kebijakan pemerintah mengurangi subsidi BBM jenis solar akan berdampak menurunnya kesejahteraan kaum marginal, seperti buruh. Dalih pengurangan subsidi BBM yang akan dialihkan untuk program yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak mampu merubah kemiskinan yang dialami oleh buruh.