Senin, 20 April 2020

Prinsip Persatuan dalam Keberagaman SUKU, AGAMA, RAS, & ANTARGOLONGAN (SARA), SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, & GENDER dalam BINGKAI Bhinneka Tunggal Ika

Kabid Dikdas
Prinsip Persatuan dalam KEBERAGAMAN 
A. Keberagaman Masyarakat dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1. Makna Bhinneka Tunggal Ika
Berdasarkan Wikipedia Bahasa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna & seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jika diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" & menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kataika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan & kesatuan Bangsa & Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama & kepercayaan.

Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam  Garuda Pancasila   sebagai Lambang Negara Republik Indonesia. Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika  Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, & semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno & diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A & UU No 24 [Tahun] 2009 tentang Bendera, Bahasa, & Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nomor 109, TLN 5035). Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958 



Pasal 36 A, yaitu Lambang Negara Ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika & Pasal 36 B: Lagu Kebangsaaan ialah Indonesia Raya. Menurut risalah sidang MPR tahun 2000, bahwa masuknya ketentuan mengenai lambang negara & lagu kebangsaan kedalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang melengkapi pengaturan mengenai bendera negara & bahasa negara yang telah ada sebelumnya merupakan ikhtiar untuk memperkukuh kedudukan & makna atribut kenegaraan ditengah kehidupan global & hubungan internasional yang terus berubah.Dengan kata lain, kendatipun atribut itu tampaknya simbolis, hal tersebut tetap penting, karena menunjukkan identitas & kedaulatan suatu negara dalam pergaulan internasional. Atribut kenegaraan itu menjadi simbol pemersatu seluruh bangsa Indonesia ditengah perubahan dunia yang tidak jarang berpotensi mengancam keutuhan & kebersamaan sebuah negara & bangsa tak terkecuali bangsa & negara Indonesia.

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam buku Sutasoma, karangan Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. dalam buku Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga keanekaragam agama & kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit

Secara harfiah pengertian Bhinneka Tunggal Ika adalah Berbeda-beda tetapi Satu Itu.  Adapun makna Bhinneka Tunggal Ika  adalah  meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan & kesatuan Bangsa & Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama & kepercayaan

Kata Bhineka Tunggal Ika dapat pula dimakna bahwa  meskipun bangsa & negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan & adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa & negara Indonesia. Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat & makna persatuan bangsa & negara Indonesia.


Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar untuk mewujudkan persatuan & kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat, warna kulit & lain-lain. Seperti di ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan & lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa & bernegara. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus membuang jauh-jauh sikap mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika dengan sebaik-baiknya agar persatuan bangsa & negara Indonesia tetap terjaga

2. Keberagaman masyarakat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, & masih banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya "meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut serta didukung oleh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-wilayahnya oleh lautan. 

Keberagaman bangsa Indonesia adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa, agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan & keindahan bangsa Indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan & kesatuan nasional menuju Indonesia yang lebih baik.

Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia & tersebar di berbagai pulau & wilayah di penjuru Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas & karakteristik sendiri pada aspek sosial & budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa.

Keberagaman yang ada pada masyarakat, bisa saja menjadi tantangan hal itu disebabkan karena orang yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan & dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog & kerjasama dengan prinsip kesetaraan, kebersamaan, toleransidan juga saling menghormati satu sama lain.

Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai berikut :
1.    Kondisi negara kepulauan
2.    Letak strategis wilayah Indonesia
3.    Perbedaan kondisi alam
4.    Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
5.    Keadaan transportasi & kumunikasi

Dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia harus dapat dimanfaatkan untuk Identitas bangsa di mata internasional, sarana untuk memupuk sikap toleransi, mengembangkan sikap nasionalisme, & sebagai alat permersatu bangsa.

1) Identitas bangsa di mata internasional
Dengan kemajemukan budaya yang ada bisa menjadi identitas diri suatu bangsa. Kita tahu bahwa bangsa australia adalah bangsa aborogin, hal itu merupakan salah satu identitas negara australian di mata dunia. Kita tahu bahwa alat musik gitar akustik adalah ciri musik latin dari Amerika selatan. Itu pun bisa menjadi ciri khas suatu bangsa. Oleh sebab itu, manfaat keberagaman budaya Indonesia ini membuat Indonesia memiliki banyak sekali artefak budaya yang bisa mengenalkan negara kita kepada dunia internasional. Dengan keanekaragam budaya pula tentunya melahirkan berbagai macam ide yang berguna bagi pembangunan bangsa & negara.

2) Memupuk sikap toleransi
Masih banyak lagi manfaat yang dapat kita rasakan dari keberagaman budaya di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Dengan adanya multikulturalisme (ragam budaya), diharapkan mempertebal sikap toleransi & rasa tolong menolong serta nasionalisme kita.

3) Menumbuhkan sikap nasionalisme
Perbedaan budaya yang ada dapat menciptakan rasa cinta tanah air, karena keanekaragam budaya merupakan suatu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa. Tidak hanya hasil tambang, komoditi ekspor yang mempengaruhi pendapatan negara. Faktor budaya juga menjadi daya tarik & kekayaan yang bisa dimiliki suatu bangsa. Budaya mengajarkan kita akan nilai-nilai leluhur bangsa yang memiliki keunikan & kegunaannya masing-masing. Ketika kita memandang bahwa keanekaragaman budaya merupakan suatu kekayaan, maka dengan sendirinya kita akan berusaha menjaga kekayaan kita tersebut. Sehingga sikap memiliki & menghargai kekayaan bangsa dapat muncul di dalam diri kita.

3) Alat pemersatu bangsa
Dengan memiliki berbagai bahasa daerah, tidak menyebabkan bangsa Indonesia terpecah belah tetapi justru menambah kekayaan perbendaharaan bahasa. Karena keunikan ini merupakan kekayaan yang mana tidak ada negara lain yang memiliki keanekaragaman budaya layaknya Indonesia. Bhineka Tunggal Ika merupakan simbol pemersatu bangsa & sangat menarik di mata bagsa bangsa dunia.

B. Makna Persatuan dalam Kebangsaan
Persatuan berasal dari kata satu yang artinya tidak terpecah-belah atau utuh. Persatuan dapat diartikan pula sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Jadi arti persatuan yaitu bersatunya bermacam-macam aneka ragam kebudayaan menjadi satu yang utuh & serasi. Lalu apa makna persatuan. Setidaknya Terdapat 3 makna penting di dalam persatuan & kebangsaan, yaitu:
1.    Rasa persatuan & kesatuan menjalin rasa kebersamaan & saling melengkapi antara satu dengan yang lain.
2.    Menjalin rasa kemanusiaan & sikap saling toleransi serta rasa harmonis untuk hidup berdampingan.
3.    Menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan, & sikap tolong menolong antar sesama, serta sikap nasionalisme.

Persatuan identik dengan dengan kesatuan. Tahukah kamu bahwa bangsa Indonesia adalah Negara kesatuan yang terbentuk melalui rasa persatua. Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri negara adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD. Negara Republik Indonesia [Tahun] 1945 menyatakan, “Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”. Sila ketiga Pancasila menegaskan kembali bagaimana tekad bangsa Indonesia mewujudkan persatuan.

Dengan demikian, makna persatuan dalam kebangsaan yang sesungguhnya adalah adanya rasa persatuan bangsa dari seluruh rakyat yang mendiami wilayah Indonesia sekalipun memiliki perbedaan suku, agama, rasa & golongan. Rasa persatuan tersebut telah mendorong bangsa Indonesia untuk mencapai kehidupan yang bebas & independen dalam wadah negara yang merdeka & berdaulat. Pertahanan Keamanan Nasional menjadi kepentingan bersama seluruh bangsa yang diatur oleh Negara.


C. Prinsip Persatuan dalam Keberagaman Suku, Agama, Ras & Antargolongan
Prinsip-prinsip persatuan & kesatuan dari keberagaman di Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Prinsip Bhineka Tunggal Ika 
Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama & adat kebiasaan yang majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.

2) Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa & Kemanusiaan yang adil & beradab.

3) Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki kebebasan & tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya & dalam hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.

4) Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa & setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.

5) Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil & makmur.


D. Permasalahan yang Muncul dalam Keberagaman Suku, Agama, Ras & Antargolongan
Adanya permasalahan merupakan salah satu esensi dari kehidupan & perkembangan manusia yang mempunyai karakteristik yang beragam. Manusia memiliki perbedaan jenis kelamin, strata sosial & ekonomi, system hukum, bangsa, suku, agama, kepercayan, aliran politik, serta budaya & tujuan hidupnya. dalam Sejarah umat manusia, perbedaan inilah yang selalu menimbulkan permasalahan. Selama masih ada perbedaan tersebut, permasalahan tidak dapat dihindari & selalu terjadi. Permasalahan selalu terjadi di dunia dalam system sosial yang bernama negara, bangsa, organisasi, perusahaan & bahkan dalam system sosial terkecil yang bernama keluarga & pertemanan. Permasalahan terjadi di masa lalu, sekarang & pasti akan terjadi di masa yang akan datang.

Beberapa Contoh permasalahan yang muncul dalam keberagaman suku, agama, ras & antargolongan, antara lain:
1. Adanya tindakan kekerasan yang dilakukan sekelompok Ras atau Agama tertentu kepada Ras atau agama yang lain.
2. Adanya penindasan dari kelompok yang kaya kepada kelompok masyarakat yang miskin.
3. Adanya sikap yang merasa dirinya paling baik & paling benar dari pada orang lain.
4. Adanya sikap yang merendahkan orang lain, agama lain atau ras yang berbeda.
5. Adanya sikap tidak mau bergaul & berteman dengan orang lain yang berbeda ras, agama & golongan.

Salah satu upaya mengatasi permasalahan yang muncul dalam keberagaman suku, agama, ras & antargolongan adalah dengan menumbuhkan rasa memiliki, rela berkorban & cinta tanah air, serta memahami & menghayati berbagai lambang kedaulatan & tanda kehormatan bangsa sebagai simbol persatuan Indonesia. Perlu kamu ketahui bahwa negara kita memiliki lambang-lambang kedaulatan & tanda kehormatan sebagai bangsa Indonesia. 

Adapun lambang-lambang kedaulatan & tanda kehormatan sebagai bangsa Indonesia antara lain:
a. Bendera Kebangsaan Indonesia Sang Dwi Warna Merah Putih
Bendera kebangsaan merupakan penjelmaan & cita-cita tinggi yang tekandung dalam jiwa bangsa Indonesia. Pasal 35 UUD 1945 berbunyi, “Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih”. Sang Saka Merah Putih merupakan lambang kedaulatan & kehormatan bangsa & negara Indonesia. Sang Merah Putih yang dikibarkan pada hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 disebut bendera pusaka & selanjutnya dikibarkan setiap hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus. Bendera Pusaka dijahit oleh Ibu Fatmawati (ibu negara).

b. Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara Republik Indonesia
Lambang negara kita adalah burung garuda. Burung tersebut melambangkan kekuasaan & kekuatan, setiap sayapnya terdiri atas 17 helai, ekornya terdiri dari 8 helai, bulu sisik di bawah perisai berjumlah 19 helai, & di atas perisai 45 helai. Hal ini melambangkan hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia 17, bulan 8, & tahun 1945. Perisai atau tameng dikalungkan, di tengahnya terdapat garis yang melambangkan garis Khatulistiwa serta lima ruangan yang memuat simbol-simbol dasar negara Pancasila, antara lain sebagai berikut:
1) Nur (cahaya) berbentuk bintang bersudut lima melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Rantai bermata bulat & persegi melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil & Beradab.
3) Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia.
4) Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
5) Kipas & padi melambangkan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Garuda Pancasila mencengkeram pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung arti berbeda-beda tetapi satu jua. Bangsa Indonesia yang beragam merupakan satu bangsa, satu negara & satu bahasa, yakni Indonesia.

c. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya merupakan gubahan Wage Rudolf Supratman. Lagu ini diperdengarkan untuk pertama kali pada Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda di Jakarta. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, lagu Indonesia Raya dinyatakan sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Pada masa perjuangan, lagu Indonesia Raya dapat mengobarkan semangat perjuangan melawan penjajah. Sekarang, lagu tersebut dikumandangkan untuk memupuk persatuan & kesatuan dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional di segala bidang. 
Lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan pada waktu-waktu tertentu, misalnya ketika mengormati kepala negara & wakil kepala negara, waktu mengiringi pengibaran & penurunan Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih, upacara-upacara kenegaraan, & upacara yang bersifat nasional.

d. Kekayaan Alam & Budaya
Kekayaan & keadaan alam di Indonesia sukar dicari bandingannya. Itulah yang menjadi salah satu pendorong yang menarik perhatian bangsa-bangsa asing. Bumi Indonesia banyak mengandung bahan tambang, seperti minyak bumi, gas, & logam. Kesuburan tanahnya ditunjang oleh dua musim, yaitu musim hujan & musim kemarau. Laut-laut yang luas di Indonesia mengandung kekayaan laut, seperti ikan, minyak bumi & gas. Selain itu, hasil rempah-rempahnya terkenal di seluruh dunia. Kekayaan alam yang demikian itu, menunggu pengolahan yang baik & mendatangkan kemakmuran bagi bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia adalah bangsa besar & bangsa yang memiliki kejayaan. Kebesaran & kejayaan bangsa Indonesia ada sejak zaman nenek moyang kita karena nenek moyang kita telah mampu mengembangkan kebudayaan, misalnya dengan bercocok tanam (bertani), membatik, serta mengembangkan karya-karya budaya lainnya. Karya budaya & peradaban yang mengagumkan dunia, antara lain Candi Borobudur, Mendut, & Prambanan yang dibangun pada masa kerajaan Hindu di Indonesia. Sekarang peninggalan-peninggalan budaya itu banyak menarik perhatian dunia luar, khususnya di bidang kepariwisataan.

Dengan memiliki modal dasar tersebut, saat ini kita sedang giat-giatnya membangun untuk menjadi bangsa & negara yang mandiri. Berbagai sektor pembangunan diarahkan pada kemampuan putra-putri bangsa sendiri. Para tenaga asing secara terus menerus dikurangi & tidak menjadi andalan bangsa kita. Berikut yang merupakan bukti bahwa kita menjadi tuan rumah di negara sendiri, yaitu :
1) Semakin banyaknya produk dalam negeri yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kita sendiri bahkan negara lain seperti semen, industri tekstil, timah, & logam.
2) Bidang iptek telah mampu memproduksi pesawat terbang, kapal laut, mobil, & telekomunikasi.
3) Bidang makanan, kita telah mampu mengolah makanan berkualitas yang digunakan untuk kepentingan kita & bangsa lain.

E. Upaya Pencegahan Konflik yang Bersifat SARA
Isu-isu SARA yang belakangan ini sangat marak terjadi & bahkan bisa menggoyahkan persatuan & kesatuan Bangsa, maka dari itu kita harus menyikapi nya secara bijak agar tidak terjadi perpecahan dalam kesatuan & persatuan Bangsa serta tidak akan merugikan orang lain.

Upaya pencegahan konflik yang bersifat SARA bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan & masalah yang harus dihadapi bersama. Salah satu upaya pencegahan konflik yang bersifat SARA adalah dengan menjaga persatuan & kesatuan bangsa.  Tugas ini merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia karena negara ini tidak hanya terdiri atas satu golongan suku, ras, & agama, tetapi banyak sekali golongan yang ada di tanah air kita tercinta. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika mari kita perkokoh persatuan & kesatuan banggsa.

Sebagai siswa, kalian memiliki tanggung jawab yang besar dalam mencegah konflik yang bersifat SARA. Posisi kalian sebagai generasi penerus menuntut perilaku yang mampu mendukung persatuan & kesatuan. Kalian harus mampu menunjukkan peran yang positif sebagai pelajar yang memiliki tanggung jawab moral untuk kejayaan bangsa pada masa depan. Bukan zamannya lagi siswa saling mengejak & melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji apalagi melakukan tawuran. Kalian harus bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan untuk menempa diri. Kalian adalah harapan akan masa depan Indonesia yang adil & makmur dalam bingkai persatuan & kesatuan bangsa & negara Indonesia.

Beberapa Contoh sikap untuk mencegah & mengatasi konflik SARA :
1. Menanamkan sikap cinta kasih. Dengan memiliki sikap mengasihi, manusia  memutuskan segala tindakannya sesuai yang benar.
2. Penanaman kembali persatuan Indonesia dalam “Bhineka Tunggal Ika”. Manusia Indonesia perlu disadarkan kembali bahwa selama kita masih menjadi warga Indonesia, kita adalah satu jiwa & raga yang harus emmperjuangkan kesejahteraan bersama.
3. Penegasan hukum yang berlaku. Hukum seharusnya mengatur rakyat untuk bertindak sesuai aturan yang baik. Jangan sampai hukum justru diatur oleh rakyat yang menyalahgunakan kekuasaan untuk membeli hukum. Pemerataan hukum juga penting untuk menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hukum bagi petinggi negara harus sama dengan hukum bagi rakyat biasa.
4. Pemerintah yang cepat tanggap dalam setiap permasalahan yang ada di masyarakat. Tindakan pencegahan maupun penanganan masalah harus dilakukan dengan cepat supaya tidak menimbulkan kerugian yang banyak bagi masyarakat. Selain itu pemerintah juga harus melakukan upaya penyelesaian masalah yang menjadi dasar konflik terjadi.